APA
ITU PEMUDA
Secara umum
Definisi pemuda, setidaknya memiliki tiga katagori yaitu menyangkut batasan
usia pemuda sifat atau karakteristik pemuda, dan tujuan dari aktivitas
kepemudaan.
Secara biologis, yang digolongkan pemuda adalah mereka yang berumur antara 15 sampai dengan 30 tahun.
Dari segi psikologis, kematangan seorang pemuda dimulai pada usia 21 tahun, sedang batasan manusia muda sebagai generasi penerus generasi terdahulu menentukan usia antara 18 sampai 30 tahun dan kadang-kadang mencapai usia 40 tahun.
Menyesuaikan dengan tingkatan usia yang terjadi pada setiap manusia, maka pemuda dapat digolongkan kepada tingkatan diantara akhir masa remaja sampai dengan akhir dewasa awal, atau dengan kategori usia berada antara umur 18 hingga 40 tahun.
Secara biologis, yang digolongkan pemuda adalah mereka yang berumur antara 15 sampai dengan 30 tahun.
Dari segi psikologis, kematangan seorang pemuda dimulai pada usia 21 tahun, sedang batasan manusia muda sebagai generasi penerus generasi terdahulu menentukan usia antara 18 sampai 30 tahun dan kadang-kadang mencapai usia 40 tahun.
Menyesuaikan dengan tingkatan usia yang terjadi pada setiap manusia, maka pemuda dapat digolongkan kepada tingkatan diantara akhir masa remaja sampai dengan akhir dewasa awal, atau dengan kategori usia berada antara umur 18 hingga 40 tahun.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN PEMUDA
Berdasarkan
letaknya yang berada di antara akhir masa remaja sampai akhir dewasa awal, maka
pemuda memiliki ciri-ciri yang secara positif dan negatif sebagai berikut:
1. Kemampuan koginitifnya sudah penuh, hal ini tercermin dari kemampuan pemuda dalam mengetahui dan memahami suatu persoalan yang pada akhirnya dapat membentuk sikap pemuda terhadap permasalahan yang dihadapinya,
2. Kematangan emosional, bahwa pemuda dengan dilandasi kemampuan berpikirnya dapat mengendalikan dan menempatkan emosinya dalam menghadapi permasalahan.
3. Fungsi reproduksinya meningkat, sejalan dengan perkem¬bangan biologis seorang pemuda adalah kelompok manusia yang lebih siap untuk menikah dan memiliki keturunan.
4. Banyak masalah, bahwa pemuda memang kaya akan ide-ide, dan ide ini sendiri dilandasi oleh nilai-nilai ideal. Namun tidak semua ide dan keinginan tersebut dapat terwujud karena kondisi di masyarakat sulit sekali mewujudkan nilai ideal tersebut.
5. Keterasingan sosial, kemampuannya untuk berpikir ideal dan tidak memihak acapkali mendorong pemuda pada keadaan yang terasing dari lingkungan sosial
6. Rasa tanggung jawab yang tinggi, hal ini dilandasi keinginan untuk mewujudkan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Akibatnya segala sesuatu yang dikerjakan, dilakukannya secara bertanggung jawab.
7. Kreatif dan inovatif, hal ini berkaitan dengan penciptaan ide-ide atau pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi.
8. Ketergantungan dengan generasi yang lebih tua, hal ini dilandasi kenyataan pemuda itu masih kurang akan pengalaman dan pengalaman itu adanya pada generasi yang lebih tua.
Pemuda sebagai suatu kategori sosial harus didefinisikan secara tegas, bukan sekedar “yang berjiwa muda.” Hal ini akan menyebabkan penyalahgunaan secara politis atau pengatas¬namaan pemuda sehingga aspirasi mereka sebagai suatu kelompok usia terwakili. Pengembangan kepemudaan harus dilakukan .secara “incor¬porated” melibatkan semua potensi bangsa secara menyeluruh sehingga terdapat suatu konsistensi secara nasional (big push).
1. Kemampuan koginitifnya sudah penuh, hal ini tercermin dari kemampuan pemuda dalam mengetahui dan memahami suatu persoalan yang pada akhirnya dapat membentuk sikap pemuda terhadap permasalahan yang dihadapinya,
2. Kematangan emosional, bahwa pemuda dengan dilandasi kemampuan berpikirnya dapat mengendalikan dan menempatkan emosinya dalam menghadapi permasalahan.
3. Fungsi reproduksinya meningkat, sejalan dengan perkem¬bangan biologis seorang pemuda adalah kelompok manusia yang lebih siap untuk menikah dan memiliki keturunan.
4. Banyak masalah, bahwa pemuda memang kaya akan ide-ide, dan ide ini sendiri dilandasi oleh nilai-nilai ideal. Namun tidak semua ide dan keinginan tersebut dapat terwujud karena kondisi di masyarakat sulit sekali mewujudkan nilai ideal tersebut.
5. Keterasingan sosial, kemampuannya untuk berpikir ideal dan tidak memihak acapkali mendorong pemuda pada keadaan yang terasing dari lingkungan sosial
6. Rasa tanggung jawab yang tinggi, hal ini dilandasi keinginan untuk mewujudkan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Akibatnya segala sesuatu yang dikerjakan, dilakukannya secara bertanggung jawab.
7. Kreatif dan inovatif, hal ini berkaitan dengan penciptaan ide-ide atau pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi.
8. Ketergantungan dengan generasi yang lebih tua, hal ini dilandasi kenyataan pemuda itu masih kurang akan pengalaman dan pengalaman itu adanya pada generasi yang lebih tua.
Pemuda sebagai suatu kategori sosial harus didefinisikan secara tegas, bukan sekedar “yang berjiwa muda.” Hal ini akan menyebabkan penyalahgunaan secara politis atau pengatas¬namaan pemuda sehingga aspirasi mereka sebagai suatu kelompok usia terwakili. Pengembangan kepemudaan harus dilakukan .secara “incor¬porated” melibatkan semua potensi bangsa secara menyeluruh sehingga terdapat suatu konsistensi secara nasional (big push).
APA YANG HARUS
DILAKUKAN OLEH PEMUDA
Pemuda memiliki
semangat untuk berubah dan kemampuan untuk melakukan perubahan. Hal ini yang
menjadi peran paling penting dari pemuda. Jika kita melihat kembali sejarah
Indonesia, kita akan melihat begitu dominannya peran pemuda dalam melakukan
perubahan. Dimulai dari kebangkitan nasional 100 tahun silam, sumpah pemuda
yang menjadi cikal bakal persatuan Indonesia, kemerdekaan republik Indonesia,
lahir dan tumbangnya orde baru serta lahinya orde reformasi. Sejarah mengatakan
tanpa pemuda negeri ini tidak akan menikmati kemerdekaan dan terus menerus
hidup dalam ketidakadilan.
Perubahan menjadi
indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi
sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar
orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam
iklim status quo. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja
seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan melahir sosok
pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan pasti lebih baik.
(artikel.blogdrive.com)
Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang besar, namun bangsa ini menderita karena kezaliman para
pemimpinnya. Sudah cukup lama bangsa Indonesia mengalami Krisis
multidimensional. Mulai dari ekonomi, moneter, hukum, moral dan masih banyak
lagi.
Indonesia yang
notabenenya Negara tropis maritim kaya raya menempati peringkat IPM (indeks
pembangunan masyarakat) 109 dari 174 negara . ini sudah menjadi fakta bahwa
indonesia membutuhkan perubahan. Indonesia harus menjadi barisan Negara-negara
maju di dunia dimana keadilan dan kesejahteraan menjadi bagian tak terpisahkan.
Angka kemiskinan harus ditekan seminimal mungkin begitupula dengan angka
pengangguran. Korupsi harus diberantas, supremasi hukum harus ditegakkan.
Isu-isu negative tidak boleh lagi terdengar di Indonesia, lingkungan, social,
politik dan pendidikan. Dan satu hal yang tidak boleh terlupakan adalah
perbaikan moral khususnya para pemuda Indonesia.
KONDISI
PEMUDA INDONESIA SAAT INI
Problematika
pemuda yang terbentang di hadapan kita sekarang sungguh kompleks, mulai dari
masalah pengangguran, krisis mental, krisis eksistensi, hingga masalah
dekadensi moral. Budaya permisif dan pragmatisme yang kian merebak membuat
sebagian pemuda terjebak dalam kehidupan hedonis, serba instant, dan tercabut
dari idealisme sehingga cenderung menjadi manusia yang anti sosial.
(rumahzakat.org)
Sehingga muncul
pertanyaan, apakah masih relevan pemuda dikataka sebagai agen perubahan di masa
saat ini? tentu saja jawabannya adalah ya!masih ada pemuda-pemuda Indonesia
yang peduli dengan bangsanya. Tinggal bagaimana caranya agar pemuda lainnya
bisa turut berkontribusi untuk perubahan bangsa Indonesia.
Dalam konteks
internasional, kepemudaan (youth) merupakan isu sekaligus problematika global
karena menyentuh tataran nilai sosial dan budaya masyarakat hampir di seluruh
belahan bumi ini. Masalah kepemudaan pun telah berkembang sebagai wacana global
dalam kurun waktu lebih dari satu dekade terakhir. Pembahasannya cenderung
menempati posisi strategis dalam berbagai agenda pertemuan berskala bilateral,
regional dan multilateral.
Keprihatinan
terhadap kondisi pemuda saat ini harus tetap diprihatinkan tanpa mengabaikan
perubahan itu sendiri. Karena suatu perubahan tidak perlu menunggu orang
banyak. Dia akan bergulir dengan sendirinya bersama para pemuda yang teguh
dengan komitmennya untuk perubahan.
Peran Pemuda untuk
Bangsa Ini
Beri aku seribu orang
tua, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru! Beri aku sepuluh
pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia!
-Soekarno-
Itulah sepenggal pidato
yang begitu terkenal yang pernah disampaikan oleh presiden pertama republik
ini. Perbandingan satu dengan seribu, antara pemuda dan orang tua, jelaslah
bukan gape yang tipis. Bukan berarti orang tua tidak memiliki andil apapun
dalam pergerakan bangsa ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda memang
memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk membangun bangsa ini bila
dibandingkan dengan orang tua. Itu adalah salah satu bentuk optimisme yang
dirasakan oleh Bung Karno.
Pemuda sebagai salah
satu penggerak bangsa ini memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh
orang tua. Pertama, kelebihan dari segi kekuatan fisik dan psikologi, pemuda
memiliki kelebihan dalam kekuatan fisiknya. Seorang pemuda memiliki kekuatan
fisik yang prima dan energik dibandingkan orang tua. Kelebihan selanjutnya
adalah kekuatan semangat yang kuat. Semangat untuk bergerak,dan berubah yang
mampu menggerakan mereka untuk berkontribusi bagi integritas diri serta ruang
dan waktu yang meliputi dirinya. Yang ketiga adalah masa muda adalah masa subur
idealisme. Banyak peristiwa besar dalam sejarah terlahir karena idealisme masa
muda. Semangat kemerdekaan yang telah mengantarkan negeri ini bebas dari
penjajahan adalah karena gelora idealisme anak-anak muda masa itu.
Dengan kelebihan yang
ada, bukan berarti pemuda tidak punya kekurangan. Pemuda bukanlah makhluk
sempurna yang tanpa cela. Pemuda adalah seorang manusia yang juga memiliki
kekurangan, diantaranya yang paling mencolok adalah sulit mengontrol emosi,
tempramental, dan senang bergerombol. Maka dari itu, secara umum, bisa kita
lihat bahwa Pemuda memiliki semangat untuk berubah dan kemampuan untuk
melakukan perubahan sehingga dikatakan bahwa pemuda adalah agent of change. Hal
inilah yang menjadi peran paling penting dari pemuda.
Proklamasi kemerdekaan
Indonesia adalah salah satu bentuk kongkrit peran pemuda. Saat itu, kaum tua
menginginkan kemerdekaan Indonesia diraih sebagai hadiah dari Jepang. Namun,
kaum muda malah berpikir sebaliknya. Saat itu, Indonesia sedang berada adalam
situasi kekosongan kekuasaan karena Jepang telah kalah oleh Sekutu. Kaum muda
tetap ngotot agar Indonesia merdeka saat itu juga dengan tanpa pemberian dari
Jepang. Kemudian, kaum muda menculik beberapa tokoh dari kaum muda yang
dianggap berpengaruh. Akhirnya terjadilah peristiwa Rengasdengklok yang
kemudian menjadi cikal bakal proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pemuda memang potensial
menjadi agen penggerak. Hal inilah yang penulis camkan dalam diri sendiri.
Penulis berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di kampus. Penulis
aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Penulis pernah menjadi pemimpin
redaksi bulletin yang merupakan salah satu program kerja BEM. Melalui bulletin
tersebut, penulis memberikan pencerdasan kepada teman-teman yang lain akan
pentingnya peran pemuda. Tahun berikutnya, penulis menjadi salah satu penggerak
di bidang olahraga dan seni di fakultas. Untuk tahun ini, penulis menjadi salah
satu penggerak BEM di berbagai lini.
Keberadaan BEM di
kampus memiliki peran yang cukup penting. BEM adalah penggerak awal semua
mahasiswa menuju satu titik. Penulis berharap dengan penulis aktif di BEM,
penulis bisa menggerakan BEM. Setelah BEM berhasil digerakan, semua mahasiswa
akan ikut bergerak. Akhirnya, setelah semua mahasiswa dapat digerakan, bangsa
ini akan bisa bergerak ke arah yang lebih baik dan bermartabat.Di sisi lain
pemuda memiliki kekurangan. Kekurangan yang paling mencolok adalah mudah
emosional.
Kondisi Pemuda Saat Ini
Problematika pemuda
yang terbentang di hadapan kita sekarang sungguh kompleks, mulai dari masalah
pengangguran, krisis mental, krisis eksistensi, hingga masalah dekadensi moral.
Budaya permisif dan pragmatisme yang kian merebak membuat sebagian pemuda
terjebak dalam kehidupan hedonis, serba instant, dan tercabut dari idealisme
sehingga cenderung menjadi manusia yang anti sosial. (sumber:rumahzakat.org)
Sehingga muncul
pertanyaan, apakah masih relevan pemuda dikataka sebagai agen perubahan di masa
saat ini? tentu saja jawabannya adalah ya!masih ada pemuda-pemuda Indonesia
yang peduli dengan bangsanya. Tinggal bagaimana caranya agar pemuda lainnya
bisa turut berkontribusi untuk perubahan bangsa Indonesia.
Dalam konteks
internasional, kepemudaan (youth) merupakan isu sekaligus problematika global
karena menyentuh tataran nilai sosial dan budaya masyarakat hampir di seluruh
belahan bumi ini. Masalah kepemudaan pun telah berkembang sebagai wacana global
dalam kurun waktu lebih dari satu dekade terakhir. Pembahasannya cenderung
menempati posisi strategis dalam berbagai agenda pertemuan berskala bilateral,
regional dan multilateral.
Keprihatinan terhadap
kondisi pemuda saat ini harus tetap diprihatinkan tanpa mengabaikan perubahan
itu sendiri. Karena suatu perubahan tidak perlu menunggu orang banyak. Dia akan
bergulir dengan sendirinya bersama para pemuda yang teguh dengan komitmennya
untuk perubahan.
Apa yang harus pemuda lakukan untuk menatap
masa depan yang lebih cerah
Pemuda harus
meningkatkan kualitasnya, untuk budaya manusia mulai dari kemampuan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan yang terpenting jiwa kemandirian pemuda dalam rangka mengisi
pembangunan di Indonesia ke depan. Agar kehidupan
bangsa Indonesia menjadi lebih baik, karena kita tahu bahwa masa
depan bangsa ini tergantung bagaimana pemudanya yang ada.
Peran
Serta Pemuda
Disaat kondisi bangsa seperti saat ini
peranan generasi muda sebagai pilar penggerak, pengawal jalannya reformasi, dan
pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya yang luas,
pemuda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalannya reformasi
dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi saat ini, justru banyak generasi
muda atau pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi, dan terlibat pada
kepentingan politik praktis. Seharusnya melalui generasi muda terlahir
inspirasi untuk mengatasi berbagai kondisi dan permasalahan yang yang ada.
Generasi muda yang mendominasi populasi penduduk Indonesia saat ini, mesti
mengambil peran sentral dalam berbagai bidang untuk membangun bangsa dan
Negara.
Sudah Saatnya pemuda menempatkan diri
sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan. Pemuda harus memperjuangkan
cita-cita bangsa melalui perjuangannya. Generasi muda yang relatif bersih dari
berbagai kepentingan akan menjadi asset yang potensial dan mahal dimasa depan.
Saatnya pemuda memimpin perubahan. Pemuda yang tergabung dalam berbagai
Organisasi Kemasyarakatan, pemuda yang memiliki persyaratan awal untuk memimpin
perubahan. Mereka memahami dengan baik kondisi daerahnya dari berbagai sudut
pandang. Kemudian proses kaderisasi formal, informal dalam organisasi, serta
interaksi yang kuat dengan berbagai lapisan sosial.
Pemuda harus bersatu dalam kepentingan
yang sama (common interest) untuk suatu kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang
bisa menghalangi perubahan yang diusung oleh kekuatan generasi muda, sepanjang
moral dan semangat juang tidak luntur. Namun bersatunya pemuda dalam satu
perjuangan bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan syarat minimal agar pemuda
dapat berkumpul dalam satu kepentingan. Pertama, moral perjuangan harus
terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok.
Kedua, kesamaan agenda perjuangan secara umum. Ketiga, terlepasnya unsur-unsur
primordialisme dalam perjuangan bersama yang sensitive dalam kebersamaan.
Mengembalikan semangat nasionalisme dan
patriotisme dikalangan pemuda akan mengangkat moral perjuangan generasi muda.
Nasionalisme adalah kunci integritas suatu negara atau bangsa. Sementara visi
reformasi seperti pemberantasan KKN, amandeman konstitusi, otonomi daerah,
budaya demokrasi yang wajar, dan egaliter juga dapat memacu semangat pemuda
untuk memulai perubahan.
Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya
demokrasi politik dan ekonomi yang sebenarnya. Tidak dapat dihindari bahwa
politik dan ekonomi masih menjadi bidang eksklusif bagi sebagian orang,
termasuk generasi muda. Pemuda harus menyadari , bahwa sumber daya (resource)
negeri ini merupakani aset yang harus dipertahankan supaya tidak terjebak dalam
konspirasi ekonomi kapitalis. Pemuda harus dapat memainkan perannya
sebagai kelompok penekan (pressure group) agar kebijakan-kebijakan strategis
pemerintah betul-betul bermanfaat bagi kepentingan bangsa.
SUMBER
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar